-->

Apa Itu Beton?

Apa Itu Beton?

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa tambahan yang membentuk massa padat. Berdasarkan jenis agregat yang digunakan, beton dibedakan menjadi beton normal dan beton ringan.

Beton normal adalah beton yang memiliki berat satuan 2200 kg/m³ sampai dengan 2500 kg/m³, agregat yang digunakan adalah agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.

Beton ringan memiliki berat satuan kurang dari 1900 kg/m³ dengan agregat ringan.

Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya, dan beton merupakan bahan yang bersifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% – 15% saja dari kuat tekannya (Dipohusodo, 1996).

Dengan nilai kuat tekan relatif tinggi, beton merupakan bahan konstruksi yang kuat dalam menahan gaya tekan namun tidak kuat untuk menahan gaya tarik, sehingga dalam penggunaannya sebagai komponen struktur bangunan, umumnya beton diperkuat dengan baja tulangan yang berfungsi untuk menahan gaya tarik. Dengan demikian terbentuklah suatu komponen struktur yang disebut beton bertulang, yang didefinisikan dalam SNI 03 – 2847 – 2002 sebagai beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.

Beton bertulang adalah gabungan dari dua jenis bahan yaitu beton yang memiliki kuat tekan tinggi tetapi kuat tarik rendah dengan baja tulangan yang dapat memberikan kuat tarik yang diperlukan. Kedua bahan tersebut bekerja sama dimana baja tulangan bertugas memperkuat dan menahan gaya tarik, sedang beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya tekan.


Material Penyusun Beton Bertulang

Semen

Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah Semen Portland, berupa semen hidrolik yang berfungsi sebagai bahan perekat bahan susun beton. Jenis semen tersebut memerlukan air untuk berlangsungnya reaksi kimiawi dalam proses hidrasi. Pada proses hidrasi, semen mengeras dan mengikat bahan susun beton membentuk massa padat. Baca Semen Sebagai Materi Pembentuk Beton.

Air

Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam alumunium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan (SNI 03 – 2847 – 2002). Baca Air Material Penyusun Beton.

Agregat

Agregat terbagi atas agregat halus dan agregat kasar. Agregat halus umumnya terdiri dari pasir atau partikel-partikel yang lewat saringan # 4 atau 5 mm, sedangkan agregat kasar tidak lewat saringan tersebut. Ukuran maksimum agregat kasar dalam struktur beton diatur dalam peraturan, dengan tujuan agar agregat dapat masuk atau lewat di sela-sela tulangan. Agregat yang digunakan harus memenuhi standar ”Spesifikasi agregat untuk beton” ASTM C 33 dan SNI 03 – 2461 – 1991 ”Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur”. Baca Agregat Beton.

Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir, kecuali baja polos diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon. Tulangan yang terdiri dari profil baja struktural, pipa baja, atau tabung baja dapat digunakan sesuai persyaratan pada tata cara ini (SNI 03 – 2847 – 2002).

Agar terjadi lekatan erat antara baja tulangan dengan beton, selain batang polos berpenampang bulat (BJTP) juga digunakan batang deformasian (BJTD), yaitu batang tulangan baja yang permukaannya dikasarkan secara khusus, diberi sirip teratur dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada proses produksinya. Pola permukaan yang dikasarkan atau pola sirip sangat beragam tergantung pada mesin cetaknya. Baja tulangan polos (BJTP) hanya digunakan untuk tulangan pengikat sengkang atau spiral, umumnya diberi kait pada ujungnya.

Baja juga: Sifat-sifat Beton

Share this:

Disqus Comments