-->

Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Menghitung Volume Pekerjaan Atap

[RAB] Atap merupakan bagian bangunan yang terdapat pada bagian atas sebuah konstruksi bangunan rumah yang berfungsi sebagai tempat berlindung dari sengatan matahari secara langsung dan hujan.

Pekerjaan atap terdiri dari kuda-kuda kayu, balok nok, gording (muur plat), rangka atap kaso dan reng, jurai luar dan jurai dalam (talang), lis plank kayu, dinding sopi-sopi tiga, nok genteng, atap genteng, asbes gelombang dan perlengkapan atap lainnya.


a. Kuda-kuda atap rumah

Kuda-kuda adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit dan dibentuk sehingga membentuk segi tiga sama kaki. Kuda-kuda diletakkan pada beton ring balk bersudut tertentu dengan fungsi sebagai pembentuk model atap bangunan, tumpuan balok gording, rangka atap kaso, reng dan atap genteng.

Direncanakan kuda-kuda dengan ukuran bentang tidak melebihi 800 cm cukup menggunakan balok kayu 8/12 cm, sedangkan untuk kuda-kuda yang melebihi bentang 800 cm digunakan balok berukuran 8/15 cm. Untuk ukuran penampang dipakai ukuran lebar 8 cm, tinggi 12 cm.

Perhitungan volume kuda-kuda biasa dengan satuan m³.

V = h x b x p dan ΣV = V₁ + V₂

Keterangan:

V = volume kuda-kuda (1 dan 2)
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
ΣV = jumlah seluruh volume kuda-kuda


b. Gording dan nok

Gording adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang diletakkan pada kaki kuda-kuda yang berfungsi sebagai dudukan kaso, reng dan atap di atasnya.

Direncanakan menggunakan balok gording ukuran 8/12 cm dan perlu diperhatikan perletakkan gording tidak boleh melebihi 1,50 m1, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lendutan pada rangak atap kaso dan reng.

Perhitungan gording kayu 8/12 cm dengan ukuran penampang dipakai dengan satuan m³.

V = h x b x p

Keterangan:
V = volume gording kayu
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama


c. Kaso dan reng

Kaso (usuk) adalah balok kayu dengan ukuran 4/6 cm atau 5/7 cmyang berfungsi sebagai dudukan reng. Kaso dipasang dengan jarak-jarak 50 cm.

Reng adalah balok kayu berukuran 2/3 cm atau 3/4 cm yang berfungsi sebagai dudukan atap genteng.

Perhitungan volume kaso dan reng dengan cara menjumlahkan keseluruhan bidang atap dalam satuan m².

V = ΣLa

Keterangan:
V = volume kaso dan reng
ΣLa = jumlah luas bidang atap


d. Lis plank kayu

Lis plank kayu berupa papan kayu berukuran 3/30 cm atau 3/20 cm yang berfungsi sebagai aksen dan penyangga genteng bagian bawah. Lisplank kayu dipasang pada ujung kaso bagian bawah atau ujung kaso bagian pinggir atap yang berbentuk pelana atau sopi-sopi.

Volume lis plank kayu dengan cara menjumlahkan seluruh panjang teritisan (overstek) sepanjang m'.

V = ΣPo

Keterangan:
V = volume lis plank
ΣPo = panjang teritisan (overstek)


e. Jurai luar dan dalam

Jurai luar adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring dan tampak menonjol ke luar dan juga sebagai pertemuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan kaso (usuk).

Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring menghadap ke dalam yang berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan papan talang.

Ukuran jurai luar menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm dengan panjang 12 m', sedangkan jurai dalam menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm, perhitungan volume dalam satuan m³.

V = h x b x Σp

Keterangan:
V = volume jurai luar atau dalam
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
Σp = jumlah panjang kayu ukuran sama


f. Jurai talang

Jurai talang adalah talang yang menumpu pada balok jurai dalam, yang berfungsi sebagai saluran alirana air hujan, yang diletakan miring menghadap ke dalam dan pada bagian atasnya di pasang papan dengan ukuran 2/20 cm sebanyak 2 lembar pada sisi kanan dan sisi kiri jurai dalam. Pada papan di atasnya dilapisi dengan baja lapis seng (BJLS) 30 lembar 60 cm.

V = ΣJt

Keterangan:
V = volume jurai talang
ΣJt = panjang jaurai talang


g. Penutup atap

Penutup atap merupakan bagian dari konstruksi bangunan rumah yang berfungsi menutupi rangka atap, yang terdiri dari beberapa jenis yaitu : atap genteng, nok genteng, atap asbes gelombang.

Atap genteng

Atap genteng adalah bahan penutup akhir suatu bangunan rumah yang befungsi sebagai penahan atau pelindung ruangan dari pengaruh panas dan hujan.

Untuk perhitungan volme atap dihitung dengan satuan m².

V = ΣL atau V = Lra

Keterangan:

V = volume atap genteng
ΣL = jumlah luas bidang atap
Lra = luas rangka atap atau kaso

Nok genteng

Nok genteng adalah asesoris atap agar rumah terlihat rapi dan estetis. Fungsinya sebagai pengikat pertemuan antara dua susunan genteng sehingga atap genteng tidak akan terlepas dari dudukannya reng kayu.

Volume nok genteng dihitung dengan cara menjumlahkan semua balok nok dan jurai luar yang akan ditutup genteng nok.

Atap asbes gelombang

Atap asbes gelombang merupakan lembaran-lembaran tipis bergelombang yang terbuat dari asbes semen atau fiber. Atap asbes terbuat dari asbes semen atau fiber maupun kecil dengan berbagai ketebalan. Luasan atap asbes dapat dihitung volumenya dari gambar rencana.


Baca juga cara menghitung volume:
Pekerjaan Persiapan, Galian Dan Urugan
Pekerjaan Pondasi Dan Beton Bertulang
Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan Lantai Dan Dinding
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Sanitasi dan Instalasi
Pekerjaan Finishing

Share this:

Disqus Comments