Tol Bali Mandara atau Tol Nusa Dua adalah tol yang membentang di atas laut Bali dan menghubungkan jalur Nusa Dua – Ngurah Rai – Tanjung Benoa.
Awalnya, Tol Bali Mandara ini akan dibuat melayang di darat. Akan tetapi karena budaya di Bali tidak mengizinkan ada sebuah bangunan memiliki ketinggian melebihi pura di sekitarnya, maka Tol Bali Mandara ini dibuat membentang di atas laut.
Jalan Tol Bali Mandara memiliki panjang 12,7 km dan menghubungkan 3 titik penting di Bali, yaitu Nusa Dua – Ngurah Rai – Tanjung Benoa. Tujuan di buatnya jalan tol ini adalah untuk mengatasi kemacetan di daerah Bali Selatan dan meningkatkan perekonomian di Bali.
Pembangunan Tol Bali Mandara ini memakan waktu sangat singkat, yaitu sekitar 1 tahun 3 bulan. Proyek konstruksi dimulai pada bulan Maret 2012 dan selesai pada bulan Mei 2013. Proyek Tol Bali Mandara ini di kerjakan ADHI bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) , PT. Pelindo III (Persero) , PT. Angkasa Pura I (Persero) , PT. Wijaya Karya (Persero) , PT. Hutama Karya, dan PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero).
Tol Bali Mandara ini juga dilengkapi dengan alat pemantau angin, yang berguna untuk memantau dan mengukur kecepatan angin di setiap gerbang tol. Selain itu, juga terdapat CCTV 24 jam untuk mengawasi jika sewaktu–waktu, ada kendaraan yang mogok di jalan tol, kecelakaan, atau tindak kejahatan.