-->

Mengenal Istilah Elevasi Muka Air Laut

Mengenal Istilah Elevasi Muka Air Laut

Beberapa definisi muka air tersebut banyak digunakan dalam perencanaan bangunan-bangunan pelabuhan, misalnya MHWL digunakan untuk menentukan elevasi puncak pemecah gelombang, dermaga, panjang rantai pelampung penambat, dan sebagainya. Sedang LLWL diperlukan untuk menentukan kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan.

Sebagaimana diketahui bahwa elevasi muka air laut selalu berubah setiap saat, maka diperlukan suatu elevasi yang ditetapkan berdasarkan data pasang-surut, yang kemudian dapat digunakan sebagai pedoman di dalam perencanaan suatu pelabuhan. Beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang-surut.
  2. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut.
  3. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL) adalah rerata dari muka air tinggi selama periode sekitar 19 tahun.
  4. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL) adalah rerata dari muka air rendah selama periode sekitar 19 tahun.
  5. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL) adalah muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevasi di daratan, sederhanyanya, istilah mdpl (meter di atas permukaan laut) mengacu pada elevasi MSL ini.
  6. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL), adalah air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
  7. Air rendah terendah (lowest low water level, LLWL) adalah air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
  8. Higher High Water Level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran.
  9. Lower low water level, adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu hari.

Demikian sedikit informasi, semoga bermanfaat.

Share this:

Disqus Comments