Penegangan Kabel
a. Keselamatan Kerja
Selama proses penarikan kabel tidak diperbolehkan seorangpun berdiri di muka dongkrak. Pengukuran atau kegiatan lainnya harus dilaksanakan dari samping dongkrak atau tempat lainnya yang cukup aman. Sesaat sebelum penarikan kabel, tanda-tanda yang cukup jelas harus terpasang pada kedua ujung unit tersebut untuk memperingatkan orang agar tidak mendekati tempat tersebut.b. Peralatan
Sebelum pekerjaan penegangan, peralatan harus diperiksa, dikalibrasi atau diuji, sebagaimana dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan. Dynamometer dan alat ukur lainnya harus mempunyai toleransi sampai 2 %. Alat pengukur tekanan harus disesuaikan dengan petunjuk pabrik pem-buatnya.Alat pengukur tekanan ini juga harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak akan rusak bila terjadi penurunan tegangan secara mendadak. Untuk maksud pencatatan, jika dipandang perlu,dapat dipasang lebih dari satu alat pengukur tekanan.
Data-data Yang Harus Dicatat
a. Umum
Baik untuk Penegangan Sebelum Pengecoran (Pre-Tension) maupun Penegangan Setelah Pengecoran (Post-Tension), harus dilakukan penca-tatan data-data berikut ini:- Nama dan nomor pekerjaan
- Nomor balok/gelagar
- Tanggal selesainya pengecoran
- Tanggal diberikannya gaya pra-tegang
b. Kabel Untuk Penegangan Sebelum Pengecoran (Pre-Tension)
Data-data berikut ini harus dicatat :- Pabrik pembuatnya, toleransi dan nomor dynamometer, alat peng-ukur, pompa dan dongkrak.
- Besarnya gaya yang dicatat oleh dynamometer.
- Tekanan pompa atau dongkrak dan luas piston.
- Pemuluran terakhir segera setelah penjangkaran.
c. Kabel Untuk Penegangan Setelah Pengecoran (Post-Tension)
Data-data berikut ini yang harus dicatat:- Pabrik pembuatnya, toleransi, jenis dan nomor dynamometer, alat pengukur, pompa dan dongkrak.
- Identifikasi kabel.
- Gaya awal pada saat penegangan awal.
- Gaya akhir dan pemuluran pada saat penegangan akhir.
- Gaya dan pemulura pada selang waktu tertentu jika dan bilamana diminta oleh Direksi Pekerjaan.
- Pemuluran setelah dongkrak dilepas.