a. Beban Mati
Beban ini merupakan beban yang intensitasnya tetap dan posisinya tidak berubah selama usia penggunaan bangunan. Beban mati ini merupakan berat sendiri dari struktur bangunan yang besarnya dapat dihitung berdasarkan bentuk, ukuran, dan berat jenis materialnya. Berat dinding, lantai, balok balok dan langit-langit dianggap sebagai beban mati bangunan.
b. Beban Hidup
Beban hidup merupakan beban yang dapat berpindah tempat, dapat bekerja penuh atau tidak sama sekali. Beban hidup berupa beban kendaraan pada area parkir dan beban hunian/kantor. Beban hidup minimum diambil dengan mengacu pada peraturan yang berlaku.
c. Beban Pengaruh Alam
Beban ini dapat berupa beban angin, beban gempa dan tekanan tanah atau air.
1 Beban Angin
Angin merupakan pergerakan udara. Pada dasarnya angin disebabkan karena perbedaan tekanan udara yang ditimbulkan akibat perbedaan suhu. Pada daerah dekat pantai beban ini harus diambil sebesar 40 kg/m2, kecuali kecepatan angin yang mungkin dapat menimbulkan tekanan yang lebih besar.
2 Beban Gempa
Efek gempa berasal dari gaya internal yang arahnya horizontal dan disebabkan oleh adanya percepatan tanah (ground acceleration). Besarnya gaya inersia horizontal ini terutama tergantung pada masa bangunan, intensitas pergerakan tanah, interaksi struktur terhadap tanah, dan sifat dinamis bangunan seperti periode vibrasi dan nilai redamannya.
Untuk analisis dinamis yang dipergunakan adalah Analisis Ragam Respons Spektrum yaitu suatu cara untuk menentukan respon dinamik struktur bangunan gedung 3 dimensi yang berperilaku elastis terhadap suatu gempa melalui suatu metode analisis yang dikenal dengan analisis ragam spektrum respons, dimana percepatan dinamik total struktur bangunan gedung tersebut di dapat sehingga superposisi respons dinamik maksimum masing-masing ragamnya yang di dapat melalui spektrum respons gempa rencana.