Merunut sejarahnya canang bukan alat music baru, sudah ada sejak dahulu. Perkembangan sampai sekarang masih dipakai terus dan masih berkembang Canang itu berarti pukul atau dipukul. Kenapa canang bias sampai takengon.
Dahulu system kerajaaan terdapat saling berkunjung. Pada masa dahulu pernah ada kunjungan dari kerajaan Jawa yang datang ke Kerajaan Linge dengan menghadiahi seperangkat canang.
Bukan pada masa colonial Belanda ketika terjadi migrasi jawa ke Gayo, karena perkembangan alat music ini jauh sebelumnya.
Canang merupakan salah satu alat musik tradisional yang banyak dimainkan masyarakat Gayo di Aceh Tengah dan juga Bener Meriah.
Keberadaan canang kayu di datararan tinggi Gayo tidak ada yang mengetahui kapan mulai muncul. Ada yang berpendapat bahwa canang merupakan hadiah dari sebuah kerajaan di Jawa pada kerajaan Linge.
Ada juga yang berpendapat bahwa canang mulai masuk ketika orang Jawa bermigrasi di Dataran Tinggi Gayo yang membawa alat musiknya. Seperti yang dapat dilihat bersama wujud secara fisik canang ini sama dengan alat musik pukul dari Jawa.
Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Canang khas Aceh Singkil ini sangatlah berbeda. Canang yang terbuat dari kayu cuping-cuping ini biasanya disajikan sewaktu adanya pesta perkawinan serta acara penerimaan tamu terhormat yang berkunjung ke daerah mereka.