Ragam hias ini banyak terdapat pada pintu, jendela, ventilasi sampai ke puncak atap bangunan. Ragam hias yang dipakai pada atap bangunan ini dikenal dengan sebutan Selembayung.
Selembayung adalah hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan. Pada bangunan rumah adat melayu ini setiap pertemuan sudut atap diberi Selembayung yang bertekat dari ukiran kayu.
Selembayung sering disebut juga selo bayuang dan tanduk buang.
Menurut para Budayawan Melayu Selembayung ini mengandung beberapa makna antara lain:
- Tajuk Rumah yaitu Selembayung membangkitkan Cahaya Rumah
- Pekasih rumah yaitu lambang keserasian dalam kehidupan rumah tangga.
- Tangga dewa yaitu sebagai lambang tempat turun para dewa, mambang, akuan, soko, keramat dan sidi yang membawa keselamatan bagi manusia.
Motif ukuran Selembayung berupa daun-daunan, bunga, burung dan lain-lain yang melambangkan perwujudan kasih sayang, tahu adat dan tahu diri.
Selembayung ini untuk pemakaiannya tidak terbatas hanya pada bangunan rumah, tetapi pada pelaminan-pelaminan Melayu dipakai juga sebagai lambang/hiasan yang menunjukan bahwa pelaminan yang digunakan adalah Adat Melayu Riau.
Untuk di Kota Pekanbaru Selembayung selalu dipakai untuk kantor-kantor pemerintah dan swasta.