-->

Pengoperasian Peralatan Proyek

Pengoperasian Peralatan Proyek

Hasil kerja yang optimal pada penggunaan peralatan tergantung kepada operator yang mengemudikan peralatan yang bersangkutan, disamping kondisi teknis dari peralatannya sendiri (peralatan masih baru atau sudah tua, kondisinya baik atau rusak ringan, dsb).

Kontinuitas pemakaian peralatan juga banyak tergantung kepada operatornya, kondisi peralatan, serta tata laksana penyimpanan peralatan di base camp atau digudang lapangan.

1. Operator

Operator yang baik/terampil akan memberikan hasil kerja yang baik pula, disamping waktu pelaksanaan yang lebih cepat dibandingkan operator yang biasa saja.

Operator yang baik/terampil selalu dicari kontraktor. Suatu ketika atau setiap saat dia akan meninggalkan tempat kerjanya semula, dan pindah ketempat kerja yang baru yang memberikan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tempatnya semula.

Operator yang keterampilannya biasa saja akan lebih senang tetap bekerja di satu tempat. Namun biasanya mereka mempunyai tujuan mencari pengalaman terlebih dahulu, sekaligus meningkatkan keterampilan mereka, dan setelah mereka merasa sudah terampil, kembali terjadi hal seperti yang disebutkan diatas.


2. Cara Pengoperasian

Cara pengoperasian yang baik dan benar akan menjaga kondisi peralatan yang dipergunakan, disamping itu akan memberikan hasil kerja yang baik sesuai persyaratan mutu yang harus dicapai.

Cara pengoperasian yang baik artinya adalah bahwa operator menjalankan semua komponen-komponen peralatannya termasuk menjalankan attachment-nya secara baik, tidak sembrono atau kasar, sehingga peralatan secara kesatuan unit akan beroperasi secara baik atau mulus.

Cara pengoperasian peralatan dengan benar mempunyai dua pengertian, yaitu:

Peralatan dioperasikan sesuai dengan fungsinya, contohnya Tyre Roller tidak dipakai buat membawa pekerja/penumpang, tidak dipakai untuk memadatkan hamparan batu pecah. Contoh lain misalnya Motor Grader tidak dipakai untuk menggusur dan memotong tanah (dengan beban berat),


Peralatan dioperasikan sesuai dengan tata cara dalam pelaksanaan pekerjaan yang sedang diselesaikan. Misalnya pada waktu pekerjaan asphalt coating memakai peralatan Asphalt Sprayer atau Asphalt Distributor, dimana kecepatan laju harus rendah, antara 3 - 4 km/jam, serta ketinggian nozzle penyemprot ± 30 cm dari permukaan jalan (kalibrasi tetap harus dilaksanakan untuk memperoleh jumlah berat aspal yang terhampar tiap m2 nya sesuai yang diisyaratkan). Contoh lain misalnya lintasan pemadatan awal atau break down rolling pada hamparan hotmix asphalt concrete dengan memakai Tandem Roller (bukan langsung Tyre Roller). Lintasan harus dimulai dari tepi sebelah dalam (lihat gambar) kemudian pindah ke tepi sebelah luar dan selanjutnya ke bagian tengah dengan jumlah masing-masing lintasan sesuai petunjuk penanganan pekerjaan.



3. Keselamatan

Apapun pekerjaan yang sedang kita laksanakan, dimanapun lokasinya serta bagaimanapun kondisinya tempat kita bekerja, maka faktor keselamatan kerja adalah faktor utama yang harus selalu diperhatikan.

Bekerja dengan peralatan berat mengandung resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Kecelakaan bisa terjadi akibat:
  • Kecerobohan operator dalam menjalankan peralatannya, misalnya ngebut, atau memutar tiba-tiba padahal kondisi di tempat operasi cukup ramai dengan peralatan-peralatan lain yang juga sedang bekerja. Contoh lain misalnya Dump Truck atau Buldozer terguling karena terlalu ke tepi, atau Dump Truck remnya blong.
  • Peralatan sendiri, misalnya rem blong, tiba-tiba bannya pecah atau tiba-tiba ada kerusakan pada mesin karena sudah tua sehingga peralatan yang bersangkutan berhenti dan mengganggu peralatan lainnya yang berada di sekitarnya.
  • Beberapa penuntun dalam keselamatan kerja pada pengoperasian peralatan dapat dipelajari dalam buku Safety Manual terbitan Construction Industry Manufacturers Association (CIMA), 111 E. Wisconsin Ave. Milwaukee, Wiscinsin 53202. USA.
  • Kecelakaan bisa juga terjadi di tempat penyimpanan atau Pool peralatan.

4. Penyimpanan Peralatan (POOL)

Sesudah atau sebelum operasi di lapangan, peralatan pada umumnya disimpan di tempat penyimpanan peralatan atau pool peralatan (biasanya disuatu tempat/lapangan terbuka). Beberapa hal penting yang harus diperhatikan terhadap lapangan atau pool ini adalah:

Apakah tempat/lapangan (pool) tersebut aman dari pencurian.
Apakah kondisi medannya cukup baik, misalnya cukup datar, tidak dipinggir jurang atau di sisi tebing.

POOL peralatan harus aman dari pencurian. Sering terjadi kehilangan-kehilangan terutama komponen-komponen penting dari peralatan, antara lain misalnya dinamo, lampu, batere (accu), yang mudah dijual di luar. Kadang unit peralatan utuh bisa juga hilang, misalnya truk atau pick up. Untuk mencegah terjadinya pencurian ini, ada baiknya pool peralatan dibuatkan pagar pengaman serta cukup lampu sorot atau lampu penerangan, dan terutama ada petugas jaga.

Kadang-kadang peralatan hilang karena jatuh ke dalam jurang, atau beberapa peralatan rusak karena tabrakan atau rusak karena tertimpa pohon akibat angin kencang, atau tertimbun longsoran tanah tebing. Peralatan jatuh ke dalam jurang karena disimpannya di pinggir sekali dan agak miring permukaannya, rem tangan lupa dipasang atau lupa diganjal.

Hal-hal seperti diuraikan di atas, yaitu komponen hilang atau peralatan rusak di pool karena tertimpa pohon, jelas mengakibatkan peralatan tidak siap operasi sehingga kontinuitas pelaksanaan pekerjaan terganggu.



5. KESELAMATAN KERJA

Dalam setiap pekerjaan maka faktor KESELAMATAN KERJA tidak boleh diabaikan. Demikian juga dengan pekerjaan Yang berkaitan dengan penggunaan peralatan berat atau. peralatan Konstruksi (Construction Equipment).

Tiga unsur yang terkait dalam hal ini, yaitu
  • Keselamatan bagi manusianya (operator, driver atau mekanik)
  • Keselamatan alatnya sendiri.
  • Keselamatan kemajuan dan kontinuitaspekerjaannya sendiri

Sebagai contoh, apabila operatornya mendapat kecelakaan dan alatnya juga rusak, maka pekerjaan akan terhenti atau tidak ada kemajuan dalam hasil keranya bahkan pekerjaan akan terlambat.

Perhatikanlah selalu KESELAMATAN KERJA

Share this:

Disqus Comments