Pada zaman primitif dengan kepercayaan animisme, di Wilayah kampar sekarang, masyarakatnya sudah membuat instrumen bunyi-bunyian yang terbuat dari kayu atau bambu, namanya gambang. Gambang dipakai pada kelompok musikgong tanah dengan pemainnya empat orang.
Melodi gambang pada gong tanah yang juga masih ada hingga sekarang di Kampar kiri sama dengan melodi calempong logam.
Setelah adanya industri logam di daratan Asia, alat musik dari logam ini dibawa pedagang ke daerah Kampar maka penggunaaan kayu sebagai alat musik pindah kepada logam. Calempong oguong yang alatnya terbuat dari logam awalnya dibawa perantau Kampar dari Singapura yang saat itu masih berada dibawah negara Malaysia.
Dari Singapura, peralatan yang berupa oguong (gong) dibawa sampai di wilayah yang saat ini bernama Pekanbaru. Oguong itu terus dibunyikan dari Pekanbaru sampai ke Kampar. Dari bunyi oguong itu masyarakat jadi tahu, perantau Kampar dari Singapura telah pulang.
Calempong oguong tradisi terdiri dari lima orang pemain, yakni penggolong dan peningkah memainkan instrumen enam buah Celempong, gondang peningka dua orang memainkan instrumen ketepak dasar dan ketepak bungo, serta seorang pemukul gong. Berikut fungsi alat-alat tersebut:
- Calempong Alat musik perkusi terbuat dari logam. Enam buah calempong disusun dengan deretan nada tinggi ke tengah pada sebuah kotak berukir yang terbuat dari kayu. Kotak atau rumah calempong juga sebagai ruang resonansi.
- Ketepak Alat musik perkusi yang sumber bunyinya selaput/kulit kambing. Bentuknya bulat dan dikedua permukaannya ditutup kulit yang dirajut dengan rotan. Cara menggunakannya adalah ditabuh dengan jari atau dengan rotan. Ketepak menjadi alat musik pelengkap pada grup calempong.
- Gung (gong) Alat musik perkusi yang terbuat dari logam. Bentuknya bulat berongga. Gung menjadi alat musik pelengkap dalam calempong dan dikir gubano. Dalam grup calempong tradisi selalu digunakan dua buah gung. Melodi yang dimainkan pada setiap judul lagu musik calempong baoguong atau calempong oguong hanya dua baris irama yang dimainkan berulang ulang.
Dari cara memainkannya, calempong terbagi dua, yakni:
- Calempong rarak tono atau calempong jalan dengan tiga orang pemain. Masing-masing memegang dua calempong yang memainkan tiga jenis tingkah. Calempong rarak ada pula yang diiringi ketepak panjang (gendang panjang) dan umumnya tak menggunakan gong.
- Calempong baouguong yang bermain sambil duduk. Perangkat instrumennya, yakni calempong sebanyak enam buah dengan dua orang pemain. Tugasnya sebagai penggolong dan peningkah terbuat dari logam kuningan.
Gung dengan satu atau dua pemain terbuat dari logam Ketepak Suatu keistimewaan bagi instrumen gendang panjang pada calempong disebut ketepak adalah disebabkan gendang ini bila ditabuh bunyinya tak berdegung.
Kulitnya terbuat dari kulit tak harus diregang. Di beberapa daerah, gendang selaputnya diregang kencang sehingga bunyinya berdentang.
Dalam menyusun instrumen, calempong bernada lebih tinggi diletakkan ke tengah baik dari kiri atau dari kanan. Salah satu nada calempong yang ditengah dianggap nada inti yang mempunyai kekuatan magis.
Pada saat tertentu, calempong inti ini dilimaui (dibersihkan dengan air limau) dan dibacakan mantra-mantra. Ada kepercayaan bawah susunan calempong enam buah diibaratkan makhluk yang memiliki jiwa dan raga sebagai manusia. Calempong yang ditengah diibaratkan hati jantung.