-->

Proses Perpindahan Jalur Kereta: Turn Out dan Scissor Crossing

Proses Perpindahan Jalur Kereta: Turn Out dan Scissor Crossing

Saat menaiki KRL, Anda pasti pernah melihat jalur kereta bercabang dan merasakan proses perpindahan jalur yang ditandai dengan getaran atau guncangan yang cukup kuat terutama pada saat sebelum atau sesudah memasuki stasiun pemberhentian. Nah, proses perpindahan jalur ini juga diterapkan pada LRT Jabodebek, lho!
Sistem perpindahan jalur dinamakan dengan istilah "turn out" yang merupakan lintasan dengan jalur bercabang dan berfungsi untuk perpindahan jalur kereta di sebelum ataupun sesudah stasiun. Dalam kereta api, istilah “turn out” berupa sistem mekanik yang memungkinkan kereta api untuk diarahkan dari satu “track” ke “track” lainnya pada sebuah persimpangan kereta api.

Selain "turn out", istilah lain yang digunakan dalam proses perpindahan jalur kereta ini adalah "scissor crossing". Tidak jauh berbeda dengan turn out, scissor crossing juga berfungsi untuk perpindahan jalur kereta. Namun perbedaan yang terletak pada scissor crossing ini, relnya berbentuk X seperti gunting. Biasanya model ini disesuaikan dengan kondisi stasiun.

Nah, untuk contoh penerapan scissor crossing ini pun diterapkan oleh MRT Jakarta tepatnya berada di Stasiun Bundaran HI. Karena penempatan stasiun yang berada di bawah tanah, perpindahan jalur dengan scissor crossing ini memungkinkan kereta untuk berpindah jalur dari terowongan satu ke terowongan yang lainnya.


Foto: 1: Pembangunan struktur turn out pada LRT Jabodebek
Foto: 2: Stasiun Bundaran HI

Share this:

Disqus Comments