Karena masih berhubungan dengan Minangkabau dan Malayu, beberapa gerak tari ini mirip dengan tari minang dan melayu.
Secara etimologis tari toga berasal dari kata togaan yang dalam bahasa Siguntur berarti "larangan".
Unsur utama Tari Toga adalah penari, pendendang, dan pemusik. Sementara sebagai pelengkap dibutuhkan seorang raja, hulu balang, dayang-dayang, dan terdakwa.
Tari Toga menceritakan seorang yang baik hati bernama Sutan Elok yang mati ditanduk kerbau. Si pemilik kerbau bernama Bujang Salamaik dibawa kehadapan raja untuk diadili.
Selanjutnya raja mengeluarkan titah agar dia dihukum pancung. Alat musik yang dimainkan adalah momongan, kemong, gong, canang, dan gandang.