Payung ini dibuat dari kain hitam yang tidak tembus air. Pada kain tersebut dibuat sulaman yang mempunyai arti tertentu.
Misalnya, pada payung yang tampak di gambar ini terdapat motif/gambar berupa gambar masa gadis/lajang, masa meminta hukum (nikah), masa menumbuk padi untuk perkawinan, masa memberikan beras sebambu, masa antark taruk, masa ganto kuweh, antar pengantin, antar dara baro, membawa nasi, kematian dan sebagainya.
Tiap kolom mempunyai cerita sendiri yang dihiasi dengan ukiran motif yang menarik.
Bagian atas penuh dengan motif, pada bagian tengah motif gambar bersambung sedangkan bagian bawah dibuat bermacam-macam motif disesuaikan dengan keinginan/permintaan si pemesan.
Payung adat ini merupakan payung yang telah berlaku dan diwariskan secara turun temurun dan harus dipergunakan pada upacara-upacara tertentu.