-->

Ritual Bejenjang adalah sebuah ritual pengobatan tradisional Mentuda

Ritual Bejenjang adalah sebuah ritual pengobatan tradisional Mentuda

Ritual Bejenjang adalah sebuah ritual pengobatan tradisional yang dilakukan terhadap si sakit yang dihadiri oleh seluruh masyarakat dan masyarakat juga akan terhindar dari penyakit termasuk seluruh kawasan kampung.

Ritual pengobatan bejenjang sudah ada sejak lama yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai penjagaan kampung. Dikatakan bejenjang karena dalam ritual bejenjang dilakukan bertahap selama 3 hari 3 malam di bulan Muharram.

Biasanya dilakukan pada saat bulan purnama. Ritual ini dilakukan oleh seorang dukun yang disebut Bomo. Bomo yang terkenal adalah seorang perempuan tua bernama Mak Kelembang.


Sejak Mak Kelembang meninggal dunia ritual pengobatan ini pun punah, hal ini disebabkan kemampuan Mak Kelembang tidak diturunkan kepada siapapun, termasuk keturunan Mak Kelembang sendiri.

Menurut sejarahnya ritual bejenjang, di Desa Mentuda sering mengalami perampokan dari luar dan juga masyarakatnya sering mengalami gangguan penyakit yang aneh, sulit diobati sehingga menimbulkan kematian, hasil berladang dan melaut juga tidak memuaskan.

Ancaman atau masalah yang timbul sering terjadi dan berlangsung lama membuat masyarakat sangat menderita. Dalam keadaan yang sulit tersebut Mak Kelembang bermimpi, dalam mimpinya Mak kelembang disuruh untuk membuat ritual 3 hari 3 malam yang dimulai pada hari Jum'at dengan mempersiapkan segala sesajen yang diperintahkan.

Setelah dilakukan ritual bejenjang lambat laun keadaan masyarakat menjadi baik. Perampokan tidak ada lagi, segala bala bencana berupa penyakit tidak ada lagi, keadaan ekonomi masyarakat pun membaik.

Dalam situasi yang membaik ini masyarakat Mentuda hidup aman damai dan sejahtera. Sehingga setiap tahun pada bulan Muharram dilakukan ritual bejenjang selama 3 hari 3 malam.

Share this:

Disqus Comments