-->

Rongeng Pasaman sastra lisan dari Pasaman

Rongeng Pasaman sastra lisan dari Pasaman

Ronggeng Pasaman adalah genre sastra lisan yang spesifik dari Pasaman dan merupakan salah-satu sastra lisan Minangkabau.

Rongeng Pasaman memiliki hubungan dengan Ronggeng yang ada di Jawa. Dulunya, Ronggeng dibawa dari Jawa oleh tentara Belanda untuk menghibur para pekerja di perkebunan karet.

Kemudian lama-kelamaan, ia sudah menjadi milik dan ciri khas masyarakat Pasaman. Rongeng Pasaman adalah tarian tradisional Minangkabau yang dibawakan oleh penari lelaki yang didandani seperti perempuan.

Tarian ini diiringi oleh dendangan pantun yang dinyanyikan sambil menari. Sekurang-kurangnya pemain dalam sebuah pertunjukan Ronggeng adalah empat orang, satu orang sebagai ronggeng dan tiga orang sebagai penari laki-laki yang diiringi oleh lima orang pemusik.


Ronggeng Pasaman merupakan salah satu tradisi yang masih hidup dan lestari di Pasaman Barat. Tradisi kesenian ini merupakan seni pertunjukan yang terdiri atas pantun, tari atau joget, dan musik.

Ronggeng pasaman berfungsi sebagai salah satu sarana hiburan masyarakat di Pasaman Barat dan biasanya dimainkan pada malam hari di tanah lapang atau di pesta baralek.

Personil Ronggeng Pasaman terdiri dari seorang wanita dan sedikitnya tiga laki-laki yang menyanyikan dan berjoget mengikuti irama musik, penyanyi ronggeng biasanya bergantian dalam arti kata sambung menyambung lagu.


Jumlah penampil pria ini paling sedikit tiga orang, satu di antaranya berpantun dan berjoget secara bergantian, sedangkan dua penampil yang lain hanya berjoget saja, secara bergantian pula. Artinya, penampil pria yang sedang menari berpasangan dengan ronggeng lah yang berkewajiban membalas pantun-pantun yang didendangkan oleh ronggeng tadi. Dan, pantun-pantun yang didendangkan atau dinyanyikan itu bersifat bebas, tidak membentuk suatu kesatuan cerita.

Pemain musik dalam tradisi Ronggeng Pasaman relatif tertentu, seperti layaknya anggota sebuah grup seni tradisi. Biasanya, pemain musik ini paling sedikit terdiri atas lima orang, satu orang menggesek biola, dua orang memetik gitar, satu orang memukul rebana, dan satu orang lagi memainkan tamburin.

Share this:

Disqus Comments