Kata ini menggambarkan gerak menurunkan sarang lebah dengan menggunakan timbo (timba) yang diturunkan dengan tali.
Makna kedua, yaitu aktivitas mengambil madu dengan menggunakan mantra dan pantun-pantun, ada yang menyebutnya sebagai memikat lebah dengan nyanyian.
Tradisi menumbai hidup di kalangan orang Petalangan di Pelalawan. Prosesinya berlangsung di hutan tanah ulayat mereka, tempat pohon sialang tumbuh.
Tradisi ini adalah untuk mengambil sarang lebah di pohon sialang untuk diambil madunya. Agar tidak disengat lebah, aktivitas ini dilakukan oleh seorang spesialis yang disebut juagan (juragan) atau lazim juga disebut sebagai dukun lebah.
Juagan akan membujuk lebah-lebah dengan menyanyikan serangkaian mantra berupa pantun. Pantun mantra tersebut menjadi lirik lagu yang dinyanyikan sepanjang prosesi.