Penutur warahan biasanya Ketua Adat atau orang yang dipilih oleh rapat adat, yaitu orang yang memiliki kemampuan.
Rejung menunjukkan ungkapan perasaan seseorang yang disampaikan melalui tembang, baik tentang diri sendiri maupun tentang keadaan masyarakat di sekitar.
Biasanya Rejung ditembangkan oleh seseorang dengan menggunakan gerigik (tempat air dari bambu).
Rejung ditampilkan pada acara-acara hajatan di masyarakat, ataupun untuk menghibur keluarga yang sedang berkabung.