Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Sejak beberapa tahun, pacu jalur telah masuk kedalam kalender pariwisata nasional di Riau yang diadakan oleh masyarakat Kuansing.
Pembukaan kegiatan budaya pacu jalur yang digelar masyarakat Kuantan Singingi berlangsung cukup meriah. Ribuan masyarakat tumpah rumah memenuhi tribun dan tepian Narosa, Teluk kuantan. Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah.
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.